Pengertian Mineral, Klasifikasi, Fungsi, Sifat Fisik Mineral

Pengertian-Mineral

Pengertian Mineral

Pendidikanku.orgPengertian mineral adalah zat yang terdapat di alam dengan kandungan suatu kimia homogen, serta bentuk yang teratur (sistem kristal) yang terbentuk itu dengan secara alamiah atau juga dengan melalui proses anorganik. Mineral itu mempunyai struktur kristal disebabkan karena memiliki sifat-sifat kimia serta juga fisika yang penempatan atom-atom beraturan di bagian dalamnya.

Mineral adalah suatu zat gizi yang diperlukan manusia didalam mendukung suatu proses tumbuh serta juga berkembang dalam jumlah yang kecil / sedikit. Mineral mempunyai  komposisi unsur murni serta juga garam sederhana yang begitu kompleks dengan berbagai macam bentuk yang terkadang sampai ribuan bentuk.

Didalam mendefinisikan arti mineral ini banyak sekali, mengapa ? tergantung dari mana cara kita memandang pengertian mineral itu, apakah dari ilmu farmasi atau juga ilmu geologi. Pengertian mineral menurut ilmu geologi adalah suatu benda atau zat yang dibentuk dengan melalui proses dari alam yang dasarnya bersifat padat serta juga tersusun dari kandungan-kandungan kimia serta juga sifat-sifat tertentu juga. Ilmu yang mempelajari seputar mineral disebut dengan miteralogi.


Fungsi Mineral Bagi Tubuh

Terdapat banyak sekali fungsi atau juga kegunaan dari mineral tersebut, Fungsi Mineral antara lain sebagai berikut ini :

  1. Membantu serta juga membina kesehatan otot, jantung dan saraf.
  2. Mengatur tekanan Osmotik dalam tubuh kita.
  3. Membuat serta juga menghasilkan berbagai enzim.
  4. Membantu serta menolong dalam pembuatan antibodi.
  5. Menjaga serta juga  mengatur keseimbangan air serta asam basa pada darah .
  6. Membantu proses penyusunan kerangka tubuh, otot serta gigi.
  7. Mineral berfungsi sebagai aktivator dalam peranan enzim serta juga hormon.
  8. Mineral berfungsi untuk mengeraskan, memelihara, serta juga mengendalikan tulang dan proses faal dalam tubuh.
  9. Berfungsi sebagai katalis terhadap seluruh proses biokimia didalam tubuh.
  10. Kontraksi otot serta juga respon saraf.
  11. Mineral itu berfungsi sebagai pembentukan struktur serta juga jaringan lunak dan keras, dan dalam kerja sistem enzim.

Klasifikasi Mineral

Dengan berdasarkan jumlah kebutuhan di dalam tubuh, mineral ini bisa dibedakan menjadi dua, diantaranya :

  1. Makromineral ini merupakan mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar. Makroelemen ini melingkupi kalium (K), kalsium (Ca), natrium (Na), fosfor (P), magnesium (Mg), belerang (S), serta klor (Cl).
  2. Mikromineral ini merupakan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh tapi dalam jumlah yang sedikit. Contohnya seperti besi (Fe), mangan (Mn), kobalt (Co), molibdenum (Mo), dan selenium (Se).

Mineral ini adalah elemen esensial nonorganik pada tubuh yaitu sebagai katalis di dalam reaksi biokimia. Mineral diklasifikasi sebagai makromineral sehari – hari dengan kisaran 100 mg atau lebih serta untuk mikromineral kurang dari 100 mg yang dibutuhkan setiap hari.


Sifat Fisik Mineral

Terdapat sifat fisik mineral yang bisa ditelusuri dengan secara megastopik, diantaranya :

  1. Warna (colour)
  2. Kilap (luster)
  3. Cerat (streak)
  4. Belahan (cleavage)
  5. Pecahan (fracture)
  6. Kekerasan fisik (hardness)
  7. Sifat dalam (tenacity)
  8. Berat jenis (specific gravity)
  9. Kemagnetan (magnetism)
  10. Kelistrikan (electricity)

Berikut ini penjelasan dari masing-masing sifat mineral:

Warna

Warna mineral ini bisa dilihat mata jika terkena cahaya. terdapat beberapa mineral yang dinamakan dengan berdasarkan warnanya seperti erythrite merah-ungu, malachitee hijau, azurite biru dan lain sebagainya.


Kilap

Kilap mineral ini merupakan sifat optik dari mineral yang berkaitan dengan refleksi serta refraksi dari pantulan cahaya yang terjadi di permukaannya.

Kilap ini bisa dibagi menjadi 3 diantaranya : kilap logam, kilap sub logam, dan kilap bukan logam.


Cerat atau gores

Adanya cerat ini bisa dipergunakan untuk membuat perbedaan pada dua jenis mineral yang warnanya itu terlihat sama tetapi warna ceratnya (bentuk bubuknya) itu berbeda. Warna cerat ini lebih stabil dan juga tidak berubah oleh karena itu bisa lebih dipercaya.


Belahan

Belahan atau terbelah merupakan sifat fisik dari mineral apabila mengalami tekanan dari luar atau pun pemukulan dengan palu. Karena tidak semua mineral itu memiliki sifat ini karena ada beberapa karakteristik seperti ada yang mudah dibelah, ada juga yang sulit, bahkan ada juga yang tidak bisa dibelah.


Pecahan

Apabila mineral itu tidak bisa membelah, maka mineral tersebut akan pecah secara tidak teratur. Beberapa macam pecahan yang diketahui diantaranya :

  • Konkoidal, merupakan pecahan yang memperlihatkan gelombang lengkung yang ada di permukaannya, seperti kwarsa.
  • Splintery/fibrous merupakan pecahan yang terlihat seperti serat.
  • Uneven/ireguler merupakan pecahan yang memberi kesan permukaan kasar tidak teratur.
  • Hackly merupakan pecahan yang mengesankan permukaan tidak teratur dengan ujung runcing. Contoh seperti emas native dan juga perak native.

Kekerasan

Kekerasan ini memperlihatkan pada tingkat kerasnya suatu mineral. Dan ini merupakan sifat yang penting sebagai pembanding mineral satu dengan mineral yang lainnya. Cara pengujian untuk tingkat kekerasan yaitu dengan saling menggores pada tiap – tiap mineral. Skala yang dipakai adalah skala “Mohs” dengan 10 tingkat kekerasan. Yang paling rendah yaitu kapur (talk) dan untuk yang paling keras yaitu intan.


Sifat dalam

Sifat dalam ini adalah sifat mineral selanjutnyam sifat ini berhubungan dengan daya tahan mineral jika bengkok, hancur, patah dan lain sebagainya, jenis sifat dalam mineral adalah :

  1. Rapuh (brittle)
    Mineral mudah hancur namun bisa dipotong-potong. Mineral yang sifatnya rapuh itu seperti kwarsa, kalsit, orthoklas, pirit.
  2. Mudah ditempa
    Mineral bisa ditempa sampai tipis, contohnya seperti emasa dan tembaga.di tempa hingga tipis, contoh yang bisa ditempa sampai tipis adalah emas, tembaga.
  3. Dapat diiris
    Mineral bisa diiris dengan menggunakan benda tajam seperti pisau, dan contoh mineral yang bisa dirisi adalah gypsum.
  4. Fleksible
    Mineral bisa menjadi lapisan tipis, apabila di bengkokkan tapi tidak patah, namun mineral tersebut tidak bisa kembali ke bentuk semula contohnya selenite dan mineral kapur (talk)
  5. Blastik
    Mineral berupa lapisan tipis, bisa dibengkokkan tanpa patah serta bisa dikembalikan ke bentuk semula contohnya, muskovit.

Berat jenis

Merupakan berat relatif dari mineral yang bisa diukur pada berat dari air. Untuk cara mengukurnya:

Timbang mineral itu dalam keadaan kering di udara (W);

Timbang mineral dengan cara ditenggelamkan ke dalam air (W1).

Berat jenisnya itu kemudian ditentukan dengan cara membagi berat di tiap-tiap kondisi diatas, rumusnya

Berat jenis = W / W-(W1)

Umumnya mineral pembentuk batuan itu mempunyai berat jenis 2.7. sedangkan untuk mineral logam itu berat jenisnya 5.


Kemagnetan

Kemagnetan ini merupakan sifat mineral terhadap adanya gaya tarik magnet. Apabila mineral tersebut bisa ditarik magnet dengan sangat mudah maka dinamakan ferromagnetik. Dan apabila menolak untuk ditarik magnet disebut diamagnetik.


Kelistrikan

Kelistrikan ini merpakan sifat mineral terhadap arus listrik. Apabila mineral itu bisa mengalirkan listrik maka mineral itu disebut konduktor, Dan apabila tidak bisa disebut non-konduktor, Dan apabila bisa mengalirkan tapi ada batas limit maka disebut semi konduktor.

Itulah pembahasan singkat tentang Pengertian Mineral, Klasifikasi, Fungsi, Sifat Fisik Mineral, kami berharap apa yang disampaikan dapat bermanfaat untuk anda. Terima kasih

[irp]

[irp]

[irp]

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *