Pengertian Sistem Ekonomi Sosialisme
Pendidikanku.org – Sistem ekonomi sosialis adalah sistem ekonomi yang di dalam pelaksanaannya diatur secara langsung oleh negara / pemerintah. Di dalam hal ini, seluruh kegiatan perekonomian itu secara total tanggung jawab dari negara / pemerintah.
Hal inilah yang membuat sistem ekonomi sosialis disebut juga dengan sistem ekonomi terpusat, karena semua hal yang berkaitan dengan perekonomina berpusat pada negara / pemerintah. Dan Negara / Pemerintah memiliki peran penuh di dalam mengawasi seluruh kegiatan ekonomi.
Sosialisme merupakan sistem perekonomian yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada tiap – tiap orang untuk dapat melaksanakan aktivitas ekonomi akan tetapi terdapat campur tangan pemerintah. Pemerintah masuk ke dalam perekonomian untuk mengatur tata kehidupan perekonomian negara dan juga jenis-jenis perekonomian yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara seperti air, listrik, telekomunikasi, gas, dan lain sebagainya.
Sistem Sosialis ( Socialist Economy) berpandangan bahwa kemakmuran tiap-tiap orang hanya mungkin tercapai jika berpondasikan kemakmuran bersama. Sebagai Konsekuensinya, penguasaan individu atas aset-aset ekonomi atau faktor-faktor produksi sebagian besar merupakan kepemilikan sosial.
Sejarah Sistem Ekonomi Sosialis
Asal mula sistem ini dimulai karena adanya kritik kepada sistem kapitalis. Di abad 19, golong borjuis menguasai suatu negara, hal ini terjadi di bawah bendera sistem kapitalisme di eropa.
Dimana mereka kemudian menjadikan negara atau pemerintah itu sebagai sebuah alat serta kekuatan untuk mengatur organisasi politik, ekonomi dan juga masyarakat untuk kepentingan dan juga keberhasilan pribadi.
Setelah itu, mereka para kaum borjuis mendapatkan legitimasi dari gereja, agar mengeksploitasi para pekerja atau buruh. Munculnya revolusi industri pada waktu itu pun sempat memberikan keuntungan kepada para pemilik pabrik, namun hal itu kemudian berdampak buruk pada pekerja yang membuat mereka jadi makin sulit dan tertindas.
Hal ini membuat banyak yang tidak suka dengan borjuis karena sikapnya itu, dan ingin untuk balas dendam, yang kemudian para pekerja kemudian demo dan mengamuk serta mengeluarkan rasa ketidaksukaannya pada kaum borjuis dengan sikap yang mementingkan diri sendiri.
Dan karena hal ini juga, Karl Marx kemudian mengkritik bahwa sistem ekonomi kapitalis itu tidak sesuai dengan aspek kemasyarakatan. Dan karena hal ini memicu ide dan pemikiran yang alirannya sosialis, namun dari banyak ahli sosialis menyatakan bahwa pemikiran Karl Marx dinilai lebih berpengaruh.
Karl Marx kemudian menyatakan bahwa jika hal milik pribadi dihapuskan, maka tidak akan muncul masyarakat yang terpecah belah menjadi beberapa kelompok, mulai dari kelas tinggi – rendah. Menurutnya juga kapitalisme tidak layak ada di dunia ini.
Karena hal tersebut, segala macam bentuk upaya revolusioner tersebut wajib untuk dilakukan dan dilaksanakan untuk menghapus kapitalisme. Yang mana alat produksi kemudian harus diatur dan dikuasi oleh negara atau pemerintah dengan tujuan melindungi rakyat.
Prinsip Dasar Ekonomi Sosialisme
- Pemilikan harta oleh negara
Seluruh Regulasi yang berhubungan dengan ekonomi serta kepemilikan harta dilakukan oleh pemerintah. - Kesamaan ekonomi
Masyarakat tidak berkerja untuk kepentingannya sendiri, tetapi mereka hanya pengawai negara / pemerintah yang gajinya berasal dari kerja keras mereka sendiri. - Disiplin Politik
Di negara yang menganut sistem ekonomi sosialis, parlemen sebagai lembaga berhak untuk membuat konstitusi dan regulasi dikuasi oleh pekerja atau buruh.
Ciri Ekonomi Sosialisme
- Lebih mengutamakan kebersamaan (kolektivisme).
- Peran pemerintah sangat kuat dalam mengatur sumber daya produksi dan individu ataupun swasta tidak memiliki kewenangan dan kebebasan di dalam memiliki sumber daya.
- Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi
- Pemerintah satu-satunya pihak yang berkuasa di dalam merencanakan serta memutuskan hal – hal yang berkaitan dengan ekonomi.
- Sedikit eksistensi dari pengusaha karena tidak ada persaingan bebas.
- Terciptanya pemerataan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.
- Jumlah produksi menjadi terbatas, hal ini karena seluruhnya itu berhubungan dengan kemampuan produksi serta yang di inginkan pasar.
Kelebihan dan Kelemahan Sistem Ekonomi Sosialis
Tentu ada kelebihan dan kelemehan, sama seperti sistem ekonomi kapital, dalam sistem ekonomi sosialis pun sama, hal ini lah yang kemudian menjadi perbedaan antara sistem ekonomi kapital dan sistem ekonomi sosialis :
Kelebihan Sistem Ekonomi Sosialis
- Pemerintah bertanggung jawab penuh dalam perekonomian.
- Relatif tidak ada jurang pemisah antara orang kaya dan miskin (Kesetaraan).
- Hasil produksi dapat dinikmati secara rata.
- Mudah melakukan pengendalian harga.
- Terdapat fasilitas pendidikan dan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat dengan biaya terjangkau.
- Terhapusnya praktik monopoli yang ada di pasar.
- Terciptanya pemerataan pendapatan.
- Inflasi lebih mudah ditangani karena dikendalikan langsung oleh pemerintah.
- Pemerintah mempunyai peran penting di dalam melakukan serta mengawasi taip – tiap kegiatan ekonomi.
Kekurangan Sistem Ekonomi Sosialis
- Hak milik perorangan sangat dibatasi dan rakyat kurang memiliki pilihan.
- Potensi dan daya kreasi tidak berkembang.
- Tidak terdapat kebebasan individu dalam memiliki sumber daya yang ada.
- Pertumbuhan ekonomi jadi terhambat, sebab di dalam sistem ekonomi ini hanya pemerintah yang menjadi satu-satunya pelaku pasar.
- Jumlah kewirausahaan menjadi semakin sedikit karena terbatasnya akses dalam memiliki sumber daya.
- Semangat berinovasi serta kreativitas pelaku usaha pun semakin menjadi berkurang. Hal ini terjadi karena tidak adanya imbalan atau reward dari kreativitas mereka.
- Pajak yang cukup tinggi
- Ketersediaan produk serta jasa menjadi sangat terbatas.
Sekian dan terima kasih sudah membaca mengenai Pengertian sistem ekonomi Kapitalis dan Sistem Ekonomi Sosialisme semoga dapat bermanfaat untuk anda.
[irp]
[irp]
[irp]
