Pengertian Imperialisme

pengertian-imperialisme-adalah

Pengertian Imperialisme

Pendidikanku.orgImperialisme adalah nafsu atau ambisi untuk memperluas wilayah dengan cara menguasai wilayah atau negara. Berdasarkan perkembangannya paham imperialisme ini kemudian dibagi menjadi dua yaitu imperialisme kuno dan modern.

Imperialisme kuno ini dikenal dengan istilah imperialisme perdagangan. Tujuan dari imperialisme kuno adalah untuk menguasai perdagangan dari wilayah atau negara dengan cara monopoli serta juga paksaan. Imperialisme kuno ini didukung dengan 3G (gold, gospel, dan glory).

Dari Drs. Tugiyono Ks, dkk, dalam buku Pengetahuan Sosial Sejarah 2, di Indonesia awal imperialisme kuno ini dimulai dengan kegiatan Portugis serta VOC termasuk imperialisme perdagangan, yakni dengan menguasai perdagangan dengan aturan dan paksaan.

Sedangkan untuk Imperialisme modern memiliki tujuan untuk memperluas daerah jajahan guna industri, serta jgua sebagai daerah sumber tenaga buruh yang murah. Imperialisme modern ini berkembang di dunia mulai abad ke-19.

Imperialisme ini merupakan kebijakan negara, praktik, atau advokasi yang dilakukan untuk memperluas kekuasaan, terutama dengan melalui akuisisi teritorial langsung atau dengan cara mendapatkan kontrol politik serta juga ekonomi dari wilayah serta masyarakat lain.

Karena imperialisme ini melibatkan penggunaan kekuasaan, seperti militer, ekonomi ataupun bentuk yang lebih halus, imperialisme ini juga dianggap tercela secara moral.


Awal Mula dan Sejarah Imperialisme

Imperialisme di zaman kuno ini sangat bisa dilihat dari sejarah Cina serta sejarah Asia Barat dan Mediterania yang dikatakan sebagai sebuah suksesi imperium yang tidak ada habisnya.

Tirani Kekaisaran dari Asyur pada 6-abad sampai ke-4 SM kemudian digantikan oleh Persia. Dan kemudian memberi jalan bagi imperialisme Yunani.

Ketika imperialisme Yunani ini sudah berada dipuncak di bawah pimpinan Alexander Agung (356–323 SM), persatuan Mediterania timur dengan Asia barat pun kemudian tercapai.

Namun kosmopolis, paham bahwa seluruh warga dunia akan hidup bersama dengan secara harmonis di dalam kesetaraan, tetap menjadi impian Alexander. Impian tersebut sebagian terjadi dan terwujuad disaat Romawi itu membangun kerajaan dari Inggris sampai ke Mesir.

Gagasan mengenai imperium yang sebagai kekuatan pemersatu itu pun kemudian tidak pernah terwujud lagi setelah jatuhnya Roma.

3 periode di era modern kemudian menyaksikan penciptaan imperium yang luas, terutama kolonial. Di antara abad ke-15 – pertengahan abad ke-18, Inggris, Portugal, Prancis, Belanda serta Spanyol membangun imperium di Amerika, India, serta juga Hindia Timur.


Sejarah Imperialisme Di Indonesia

Dimulai sekitar abad ke-16. Saat itu negara-negara Eropa yang dipelopori oleh Portugal dan Spanyol setelah itu mencari daerah jajahan untuk menggali kekayaan, dan juga menyebarkan agama Nasrani, dan mencari kejayaan.

Pada tahun 1511, Portugis kemudian merebut Malaka dan kemudian disusul kedatangan mereka di Maluku di tahun 1512. Di Banda mereka kemudian membeli cengkeh, pala, dan fuli.

Setelah itu mereka pun balik lagi ke Malaka. Pelayaran pertama tersebut kemudian disusul dengan pelayaran-pelayaran berikutnya. Selanjutnya terjadilah hubungan dagang antara Portugis dengan raja Ternate.

Akhirnya Portugis kemudian diizinkan untuk mendirikan benteng di Ternate, Hal ini digunakan untuk melindungi Ternate dari musuh. Pendirian benteng ini kemudian diimbangi dengan hak monopoli perdagangan cengkeh.

Rakyat Ternate pun kemudian menjadi tertekan karena mereka tidak bisa menjual cengkeh dengan secara bebas. Sementara cengkeh yang ditetapkan Portugis itu sangatlah kecil atau rendah. Portugis kemudian memperlihatkan sifatnya dan manjadi musuh serta pemeras rakyat ternate.

Do tahun 1521, Spanyol kemudian hadir di Maluku. Di Maluku, Spanyol menepi di Tidore, Bacan, Jailolo. Spanyol kemudian disambut baik di tempat disana.

Dan terjadi persaingan antara Spanyol serta Portugis. Kedua bangsa itu kemudian bermusuhan dan hasilnya mereka membuat perjanjian yang dikenal dengan perjanjian Thordesilas tentang membagi wilayah perdagangan.

Spanyol kemudian ditetapkan beroperasi di Filipina, sedangkan untuk Portugis di Maluku. Kepergian Spanyol dari Maluku ini kemudian membuat Portugis menjadi lebih leluasa untuk beroperasi di Maluku.

Portugis pun kemudian mengincar Sumatera yang kaya akan lada. Di Sumatera, Portugis gagal untuk bisa memainkan monopolinya dan tidak bisa berdagang karena di tentang oleh kerajaan Aceh.

Selanjutnya di Jawa, Portugis pun hanya bisa berdagang di Pasuruan serta Blambangan. Di daerah ini Portugis juga tidak bisa berdagang karena wilayah itu dikuasai oleh Demak.

Dan kemudian usaha portugis di indonesia hanya bisa menetap di timor, hal ini karena kedudukan mereka di tertate sudah mulai goyang ntah itu perdagangan ataupun penyebaran agama disana di tentang oleh rakyat ternate.

Dan karena hal itu portugis kemudian memaksakan kekuasaannya di Jailolo, Tidore, Ternate tapi hasil yang didapatkan adalah perlawanan rakyat.


Jenis Imperialisme

Pembagian pada imperiallisme kuno dan modern ini didasarkan pada soal apa mereka merebut orang lain :

  1. Imperialisme Kuno (Ancient Imperialism)
    Inti dari imperialisme kuno atau dulu itu adalah 3G gold, gospel, and glory (kekayaan, penyebaran agama dan kejayaan). Jadi pada intinya di dalam Imperialisme kuno ini mereka merebut negara lain dengan maksud untuk mendapatkan kekayaan, menyebarkan keyakinan mereka, dan juga untuk mendapatkan kejayaan.
  2. Imperialisme Modern (Modern Imperialism).
    Di dalam imperialisme moder ini tentang kemajuan teknologi. Dan untuk bisa memajukan sektor ini maka mereka menguasai negara yang memiliki sumber bahan mentah dan juga tempat penanaman modal untuk kapital surplus.

Kalau diatas tentang dasar apa mereka merebut orang lain, dibawah ini berdasarkan apa sektor atau bidang yang ingin mereka rebut, penjelasannya sebagai berikut :

Imperialisme Ekonomi

Di dalam imperialisme ekonomi, mereka mengarah pada SDM (Sumber Daya Manusia), Material (Bahan Metah) dan juga Outlet yang diperuntukan untuk modal investasi, populasi surplus yang disediakan oleh kerajaan. Hal ini umumnya dilakukan jika mereka tidak mampu menguasai sektor atau bidang politik pada suatu negara.


Imperialisme Kebudayaan

Di dalam bidang kebudayaan mereka menghubungkan imperialisme dengan sifat manusia serta kelompok manusia, seperti negara. Dengan mereka menguasai bidang kebudayaan ini mereka mengharapkan mampu menguasai jiwa (de geest, the mind) dari suatu negara.  Karena kebudayaan adalah jiwa suatu bangsa, tujuan mereka adalah menghilangkan kebudayaan bangsa dan menggantikannya dengan kebudayaan imperalisme.


Imperialisme Militer (Strategi dan Keamanan)

Imperialisme Militer ini dimaksudkan untuk bisa menguasai kedudukan militer di suatu negara, tidak perlu semua tempat namun beberapa tempat yang sangat strategis jika mampu mereka duduki berarti menguasai juga seluruh militer di negara tersebut. Hal ini dilakukan untuk menjaga kepentingan dan keselamatan agresif atau ekonomi si imperialis.


Imperialisme Politik

Imperialisme politik ini bermaksud ingin mengusai keseluruh di suatu negara. Negara yang berhasil dikalahkannya itu adalah jajahan dalam arti yang sesungguhnya. Bentuk imperialisme politik ini tidak umum ditemui di zaman modern seperti sekarang ini, karena di zaman modern paham nasionalisme juga sudah berkembang. Namun bukan hilang Imperialisme politik ini umumnya berada dalam bentuk protectorate dan mandate.


Penyebab Imperialisme

Tentu ada yang menjadi faktor yang menyebabkan imperialisme ini ada, diantaranya

  1. Keinginan untuk menjadi jaya, menjadi bangsa yang terbesar di seluruh dunia (ambition, eerzucht).
  2. Merasa bangsa yang istimewa (Memiliki perasaan berhak untuk menguasai, mengatur, dan memimpin bangsa lain)
  3. Keinginanan untuk menyebarkan agama atau ideologi
  4. Letak negara yang dianggap geografis tidak menguntungkan.
  5. Ekonomi.
    1. Menginginkan kekayaan dari suatu negara
    2. Menginginkan untuk berpatisipasi dalam perdagangan dunia
    3. Ingin menguasai perdagangan
    4. Menginginkan suburnya industri

Dampak Imperialisme

adapun dampak dari akibat imperialisme ini diantaranya :

Akibat politik

  1. Adanya tanah-tanah jajahan
  2. Politik pemerasan
  3. Munculnya perang kolonial
  4. Hadirnya politik dunia (wereldpolitiek)
  5. Hadirnya nasionalisme

Akibat Ekonomis

  1. Pusat kekayaan itu ada di negara imperialis, yang dijajah tidak
  2. Industri si imperialis berkembang besar, sedangkan bangsa jajahan hilang
  3. Perdagangan dunia meluas
  4. Adanya lalu-lintas dunia (wereldverkeer)
  5. Adanya Kapital surplus dan penanaman modal
  6. Hilangnya kekuatan ekonomi penduduk asli

Akibat sosial

  1. Timpang Tindih si empiralis kaya dan yang lain tidak
  2. Si imperialis berkembang, yang dijajah tidak
  3. Si imperialis punya Rasa harga diri lebih, bangsa yang dijajah tidak
  4. Hak seluruhnya ada pada si imperialis, dan yang dijajah tidak
  5. Adanya gerakan Eropa-isasi.

Itu saja pembahasan kali ini tentang Pengertian Imperialisme, Jenis, Sejarah, Penyebab, Dampak, kami berharap apa yang diuraikan dapat bermanfaat untuk anda. terima kasih

[irp]

[irp]

[irp]

Related posts