Pengertian Metagenesis

Pengertian Metagenesis, Skema, Perbedaan Metagenesis Lumut dan Paku

Pengertian Metagenesis Adalah

Pendidikanku.org – Metagenesis (pergiliran keturunan) ialah suatu daur hidup yang dialami oleh tiap-tiap organisme, yang untuk pada tiap-tiap fase tersebut melibatkan individu dengan kandungan genetik yang berbeda. Metagenesis tersebut dibedakan dari metamorfosis dengan berdasarkan kandungan genetiknya tersebut:

Read More

metamorfosis itu hanya melibatkan perubahan bentuk yang disebabkan ialah perubahan pada ekspresi gen-gen, semetara itu individunya sendiri tersebut tidak berubah identitas genetiknya. Metagenesis tersebut melibatkan 2(dua) individu yang berbeda disebabkan karena identitas genetiknya tersebut tidak sama(berbeda) antara individu pada 1(satu) fase dengan fase yang lainnya itu.

Metagenesis itu dialami oleh tumbuhan hijau, cendawan atau fungi, alga, dan juga banyak protista.


Metagenesis dalam Tumbuhan darat

Paku-pakuan, Tumbuhan lumut, dan juga tumbuhan berbiji tersebut mengalami proses pergiliran keturunan yang dengan secara umum terbagi dari 2(dua) tahap:

  1. Sporofit : Sporofit ini menghasilkan suatu spora, sedangkan
  2. Gametofit : gametofit ini membentuk suatu sel-sel kelamin (gamet) serta juga melangsungkan reproduksi seksual.

Tumbuhan lumut tersebut yang biasa dikenal ialah fase gametofit. Gametofitnya tersebut akan menjadi penyokong kehidupan sporofitnya.

Dalam tumbuhan paku, gametofit tersebut tumbuh seperti lumut dan juga menyokong kehidupan awal sporofitnya, sebelum proses gametofit akhirnya mati dan juga sporofit tumbuh menjadi suatu bentuk yang biasa dikenal oleh orang.

Tumbuhan berbiji tersebut tidak mempunyai gametofit yang hidup bebas dikarenakan kehidupannya tergantung tersebut dari struktur reproduktif yang dihasilkan oleh sporofit (strobilus atau juga bunga). Tumbuhan berbiji yang kita kenal ialah sporofit, lalu kemudian menghasilkan suatu spora pada organ reproduksi. Spora tersebut akan tumbuh menjadi gametofit (serbuk sari dan juga kantung embrio) yang kehidupannya tersebut sepenuhnya dibantu oleh sporofit. Pembuahan di tumbuhan berbiji tersebut berlangsung ditempat yang jelas, sehingga  pada tumbuhan berbiji (Spermatophyta) juga disebut ialah sebagai “Phanerogamae”.


Metagenesis Tumbuhan Paku

Hasanuddin Mulyadi di dalam buku Botani Tumbuhan Rendah (2014), tumbuhan paku dapat berkembang biak secara aseksual serta seksual. Perkembangbiakan secara aseksual ini menggunakan rhizoma dan juga bentuk spora (sporofit). Sedangkan seksual dengan pembentukan gamet (gametofit).

Jenis dan Skema Metagenesis Tumbuhan Paku

Metagenesis tumbuhan paku ini kemudian dibagi menjadi 2 jenis, yakni homospora(isospor) dan juga heterospor. Yang kedua jenis ini mempunyai perbedaan di ukuran spora yang dihasilkan. Perbedaan keduanya ini juga terlihat pada skema metagenesisnya, berikut penjelasannya :

1. Skema Metagenesis Tumbuhan Paku Homospora atau Iospor

  1. Tumbuhan paku itu akan menghasilkan spora dengan ukuran yang sama untuk spora jantan maupun betina. Contohnya Lycopodium sp. (paku kawat).
  2. Proses perkembangbiakan dimulai dengan spora.
  3. Kemudian spora akan menghasilkan protalium.
  4. Setelah itu membentuk anteridium dan juga arkegonium, yang berguna di dalam pembentukan spermatozoid serta ovum. Proses metagenesis ini terus berulang.

2. Skema Metagenesis Tumbuhan Paku Heterospor

Di skema metagenesis heterospor,

  1. Tumbuhan paku itu akan menghasilkan spora dengan ukuran berbeda untuk jantan serta betina.
  2. Mikrospora sebutan untuk spora berkelamin jantan serta berukuran kecil. Sedangkan makrospora ini adalah sebutan untuk spora berkelamin betina serta berukuran besar. Contohnya seperti Selaginella sp. (paku rane).
  3. Pada metagenesis paku heterospor, proses perkembangbiakan itu diawali dengan mikrospora serta makrospora.
  4. Kemudian membentuk mikroprotalium serta makroprotalium.
  5. Selanjutnya keduanya akan menghasilkan anteridium serta arkegonium di dalam pembentukan spermatozoid serta ovum.

Metagenesis Tumbuhan Lumut

Dibawah ini adalah skema metagenesis tumbuhan lumut contohnya tumbuhan lumut Daun (Pteridophyta), diantaranya:

skema metagenesis tumbuhan lumut

Dari skema proses di atas, bisa disimpulkan bahwa

  1. Spora ialah bentuk awal pada tumbuhan lumut, dan juga merupakan siklus hidup lumut.
  2. Protonema (lumut muda) yang berjumlah banyak dan juga akan membentuk gametofit yang tumbuh yakni sebagai lumut dewasa.
  3. Setelah itu lumut dewasa itu akan ada bagian arkegonium > sel telur dan juga anteridium > spermatozoid.
  4. Kedua sel tersebut akan bertemu kemudian akan membentuk zigot-zigot dalam jumlah tertentu dan selanjutnya membentuk spora.
  5. Skema ini akan terus berputar sperti itu. Ditahap protoema banyak yang tidak bisa bertahan hidup karena ada  banyak faktor, namun tetapi banyak juga yang tetap bertahan hidup sampai akhir.

Ciri Umum Tumbuhan Lumut

  • Berhabitat di tempat lembab (lantai dasar hutan, di pohon, tembok, sumur serta permukaan baru bata).
  • Memiliki akar serabut disebut dengan Rhizoid (akar semu) sebagai pelakat serta Koloni lumut (seperti beledu dan lembaran).
  • Tidak mempunyai sistem pembuluh pengangkut.
  • Vegetataif pembentukan gemma, penyebaran spora, serta fragmentasi.
  • Generatif peleburan 2 gamet.

Perbedaan Metagenesis Tumbuhan Paku dan Lumut

Meskipun sama-sama tumbuhan yang bermetagenesis, proses yang terjadi di keduanya ini berbeda. Dibawah ini merupakan perbedaannya kedua prosesnya.

  1. Proses gametofit pada tumbuhan lumut lebih lama serta dominan daripada sporofit. Gametofitnya ini akan mendukung kehidupan sporofitnya. Sedangkan ditumbuhan paku, proses yang dominan ialah proses sporofitnya. Gametofit hanya di dalam mendukung kehidupan awal sporofit saja.
  2. Tumbuhan paku yang dikenal ialahd hasil dari pertemuan dua sel kelamin dari tumbuhan itu sendiri. Sedangkan untuk tumbuhan lumut yang tampak ialah berasal dari perkembangan spora dengan secara miosis. Miosis ini merupakan proses pembelahan yang memungkinkan menghasilkan spora haploid di dalam pergiliran keturunan.
  3. Tumbuhan paku menghasilkan spora di dalam ukuran serta bentuk yang berbeda yang disebut dengan mikrospora dan makrospora. Mikrospora merupakan spora berukuran kecil serta berjenis kelamin jantan. Sedangkan untuk makrospora ialah spora berukuran besar serta berjenis kelamin betina. Berbeda pada metagenesis lumut, dalam hal ini tidak menghasilkan spora yang berbeda. Proses menghasilkan gametafit ialah protalium.
  4. Spora dari tumbuhan paku itu akan bergerak dengan gerak hogroskopik sampai kotak spora pecah. Spora tersebut akan menyebar dengan bantuan angin. Apabila spora itu jatuh pada lokasi yang lembab, maka akan berkecambah itu menjadi protonema yang tampak seperti benang. Sedangkan untuk lumut umumnya berkembang dengan secara aseksual dengan membentuk tunas serta fragmen talus.

Demikianlah penjelasan tentang, Pengertian Metagenesis, Skema, Perbedaan Metagenesis Lumut dan Paku, kami berharap apa yang diuraikan dapat bermanfaat untuk anda.

[irp]

[irp]

[irp]

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *